Pagi kini,
Membuka kembali mata
jiwa
Mengedip malu-malu,
menyapa
Kembalikan asa pada
langkah-langkah hampa
Pagi kini,
Batu berbisik merdu
Pada siput yang
merangkak di semisal sendu
Pada ulat yang menggeliat giat di balik perdu
Pada si dungu yang
menunggu
Ah, manisnya…
Pagi kini,
Melirik
Pada hutan yang
gemerisik berbisik
Pada mentari jingga
memancar terik
Pada hati yang mulai
terusik
Pada ragu yang mulai
menggelitik
Pagi kini,
Mulai lemahkan adanya
Mulai lumpuhkan
teduhnya
Mulai lepaskan cincin
kuasanya
Ia mengalah,
Melemah pada siang, sang penyambut senja
Yang bergaung dengan agung
Pagi kini rela
minggir
Berakhir pasrah dalam
genggam takdir
No comments:
Post a Comment