Monday, November 10, 2014

PAGI KINI



Pagi kini,

Membuka kembali mata jiwa

Mengedip malu-malu, menyapa

Kembalikan asa pada langkah-langkah hampa



Pagi kini,

Batu berbisik merdu

Pada siput yang merangkak di semisal sendu

Pada ulat yang menggeliat giat di balik perdu

Pada si dungu yang menunggu

Ah, manisnya…




Pagi kini,

Melirik

Pada hutan yang gemerisik berbisik

Pada mentari jingga memancar terik

Pada hati yang mulai terusik

Pada ragu yang mulai menggelitik



Pagi kini,

Mulai lemahkan adanya

Mulai lumpuhkan teduhnya

Mulai lepaskan cincin kuasanya

Ia mengalah,

Melemah pada siang, sang penyambut senja

Yang bergaung dengan agung



Pagi kini rela minggir

Berakhir pasrah dalam genggam takdir
 


No comments:

Post a Comment