Monday, May 5, 2014

BELUM SAMPAI CINTA (bisa surat terbuka, bisa juga tidak)

http://lindsaybmoore.files.wordpress.com/2010/08/fantasy_books.jpg










Belum sampai cinta. Karena telah lama aku tak bersua dengannya. Aku di sini, ia di sana. Mengejar mimpinya. Romansa SMA? Sepertinya tidak. Karena saat dulu pun, yang kami lakukan tak lebih dari tegur sapa.



Belum sampai cinta. Tapi aku menghormatinya. Bukan hanya karena usia yang lebih dewasa, tapi hampir segala lakunya yang bijaksana. 




Belum sampai cinta. Seolah aku terlena. Bagai abg yang sedang kasmaran mengikuti secara diam-diam linimasanya. Bahkan saat ini, dengan sedikit memaksa, kubuka profil jaring sosialnya saat lampu sedang enggan manyala. Mungkin rindu? Mungkin tidak. Ini hanya jadi semacam tindakan harian yang kian lama kuanggap biasa.



Belum sampai cinta. Ia mendalami ilmu pasti sedang aku mencintai ilmu bahasa. Tapi entah mengapa saat bicara sastra, selera kami hampir sama. Mengutak-atik kata, puisi berima, mantra memuja. Kadang saat menyindirpun kami lakukan dengan gaya nyaris sama. Iya kah? Entahlah. Atau, hanya rasaku saja?




Belum sampai cinta. Tapi aku menikmatinya. Menikmati kisahnya, puisinya. Aku menikmati goresan isi hatinya sebesar menikmati secangkir kopi yang kujerang di saat senja.



Belum sampai cinta. Kami hidup di dua dunia yang benar-benar berbeda. Tapi entah mengapa, keinginan kuat tiba-tiba hadir untuk mendekat dan masuk ke dunianya. Mungkin ia merasa, mungkin tidak. Mungkin ia peduli, mungkin tidak. Tapi harapku, ia tahu kalau aku ada.



Belum sampai cinta. Karena kekuatan untuk mengaku itu belum ada. Ia yang terlalu tinggi, atau aku yang terlalu tak percaya diri? Entahlah.



Belum sampai cinta. Karena sungguhnya sampai kini pun aku tak tahu, cinta itu apa dan bagaimana hakikatnya. Yang kutahu kini hanya aku peduli padanya.


Belum sampai cinta. Aku juga tak mengerti. Perasaan apa ini sebenarnya. Jika kau bertanya.

No comments:

Post a Comment