Saturday, November 19, 2011
Dongeng Pagi
Kemarin, di bukit ini aku mendengar pagi bercerita pada batu
Tentang seorang pujangga yang tak mampu mencinta
Raganya terkubur dalam-dalam
Dalam mantra yang tak sengaa tercipta olehnya
Tapi hasratnya masih terus berkelana, mencari seorang wanita
Perawan yang sebulan lalu menebas hati, jiwa, dan lehernya
Pagi bercerita, pada batu
Betapa sang pujangga melukis seribu puisi
Yang terukir di hamparan perdu, jati, mahoni, bahkan trembesi
Yang kata orang telah ratusan tahun berdiri
Hanya untuk wanitanya, yah, hanya untuk wanitanya
Wanita yag akhirnya memaksanya tunduk pada kehampaan
Aku masih mendengar pagi bercerita, pada batu
Sampai malam
Hari ini kudengar lagi, pagi berkisah pada batu, sperti kemarin
Masih tentang pujangga, yang kini tak lagi mencari
“Pujangga itu kini” kata pagi
Sedang duduk di atasmu mendengarku berkisah tentangnya.
Puisi begadangQ..(=,=”)
Pacet, 09 Desember 2009
@Penulisan kreatif Camp PR06 JBSI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment