Tuesday, December 6, 2011

Devil Inside the Breeze (File 3)



@ Sukira…

“89,1 KBS Cool FM, Kiss The Rrrrrrrradiooooooo!!!” Kata Eeteuk dan Eunhyuk bersama.

“Annyeong  yeorobundeuuuuullll!! Bagaimana hari kalian? Semoga masih semangat yah, seperti kami, duo suju tergokil dan ternista yang pernah ada, hahaha. Seperti biasa kami akan menemani kalian selama dua jam penuuuuuuhhh…..”

“Wakakakakkak,,, ente kemasukan setan wolferine yah hyung??? au au bgono”

“Kagak yooohh,, eke mah kerasukan kucienk racuuuuoonnn” *sebelum digaplok reader, author minta maap telah menistakan mereka bDua (_ _ )v*

“Jiah, jadi bencyong die.. wahhahahaha.  Betewee hyung, tahu tidak hari ini kita kedatangan tamu yang sangat istimewa loh, loh, loh,” kata Eunhyuk lebay *Mampus, digorok reader gw >.<*

“Whaaaw, nugu? Nugu? Nuguyaaaaa??” Eeteuk tidak kalah heboh.

“Kalian tahu, yeorobuuuunnn??? Sekarang Korea sedang demam novel Summer Breeze?? Naaaah, penulis yang kita tahu tidak pernah tampil di acara manapun ini mau menyempatkan diri ke Sukira loh, Siapa diaaa??? Kita sambit, eh sambuuuuttt…. Soffie Hwang!! Osso oseyo Soffie-ssi”

Raut muka Eeteuk seketika berubah tegang begitu mengetahui siapa sebenarnya ‘tamu’ di acara mereka.
Perempuan mengenakan full black outfit itu duduk di sebelah Eunhyuk dan memakai headphone yang disediakan untuknya.

“Ne, kamsahamnida Eunhyuk-ssi. Annyeong haseyo. Soffie Hwang Imnida. Bangapseumnida.”

“Waah, nomu kamsahamnida Soffie-ssi, sudah mau datang ke program kami. Dangshin jinjja yeppeodaa” Eunhyuk memuji Soffie yang hanya dibalas senyuman.

Eeteuk yang sedari tadi diam tersadar karena bisikan Eunhyuk yang memberitahu sekarang gilirannya bicara, namun ia tetap tak bisa menyembunyikan perasaannya. Ia memaksakan diri tersenyum.

“Annyeong haseyo Soffie-ssi” kata Eeteuk kaku.

“Ne”

“Cha!! Seperti yang kita semua tahu, novel Soffie-ssi yang terbaru sukses besar di sini, bisa beri sedikit komentar Soffie-ssi?” pinta Eunhyuk.

“Ne, ehm… Sebelumnya terima kasih sudah menyukai novel saya. Sebenarnya novel saya awalnya bukan berjudul Summer Breeze, tapi Devil Inside the Breeze. Seperti yang kalian baca, novel ini menceritakan tentang seseorang yang diperlakukan bak malaikat karena kebaikannya, tapi di dalamnya ternyata seorang yang sangat busuk” kata Soffie dengan pandangan tajam ke arah Eeteuk.

“Waah, iya benar. Waktu aku membacanya sempat  heran juga. Kok ada ya yang seperti itu? Kejahatan si malaikat tergambar jelas di sana tapi orang-orang di sekitarnya tak ada yang menyadari. Memangnya apa yang menginspirasi anda hingga bisa terpikir hal-hal yang out of blue seperti ini?”

“Out of blue? Haha, tidak juga. Tentu saja pengalaman. Inspirasi terbaik dari seorang penulis adalah pengalaman” Soffie kembali  melirik Eeteuk.

“pengalaman? Berarti memang ada orang yang sejahat seperti di novel anda di dunia nyata?”

“tentu saja, bisa dibilang cerita di novel itu sebagian besar kisah nyata”

“Ah, algessimnida. Tapi di akhir cerita agak menggantung. Apa anda mau membuat sekuelnya?”

“Anda jeli sekali Enhyuk-ssi” kata Soffie tersenyum.

“Benar, saya akan membuat kelanjutannya. Saya belum tahu bagaimana akhir dari kisah ini. Karena itu saya khusus datang ke Korea untuk mencari tahu” lagi-lagi pandangan tajam Soffie terarah ke Eeteuk yang diam membisu.

“Wah, benar-benar membuat penasaran” Eunhyuk tersenyum kaku sambil memberikan isyarat pada Eeteuk karena sekarang gilirannya bertanya.

“Ah, Ne. Soffie-ssi, Kami dengar anda baru kembali ke Korea ya? Sebelumnya anda tinggal di Indonesia” Eeteuk memulai pembicaraan.

“Ne” jawab Soffie singkat.

“Kalau boleh tahu dalam rangka apa anda kembali ke Korea?” Eeteuk bertanya tanpa menatap wajah Soffie.

“Sepertinya rekan anda tidak mendengarkan perkataan saya sebelumnya Eunhyuk-ssi” Soffie melirik Eunhyuk yang terheran-heran dengan suasana yang tiba-tiba berubah manjadi kaku.

“Saya kembali ke Korea karena ingin menyelesaikan kisah saya Eeteuk-ssi. Saya ingin bertemu tuan malaikat dan menanyakan bagaimana seharusnya kisah saya berakhir. Karena ini kisah nyata saya sendiri”

“Ah, jweisonghamnida Soffie-ssi. Di sini dikatakan anda tinggal di Indonesia sejak umur 7 tahun. Bagaimana kehidupan anda disana?”

“Anda ingin tahu kehidupan saya sebelumnya Eeteuk-ssi? Lebih buruk dari gelandangan di Korea. Saya dijual keluarga saya demi uang. Dipaksa hidup bersama keluarga kaya yang dingin. Akhirnya saya melarikan diri dan hidup jadi gelandangan hingga remaja. Saya tidak malu menceritakannya di sini. Kehidupan yang seperti ini yang membentuk saya menjadi kuat. Dan sekarang melalui siaran ini saya ingin memberitahukan pada Tuan Malaikat kalau saya masih hidup dan tak akan membiarkannya hidup bahagia”

Eeteuk yang kaget mendengar kisah Soffie hanya terdiam tak mampu berkata apa-apa. Akhirnya Eunhyuk yang mengambil alih pembicaraan.

“Waah, sepertinnya makin seru wawancara kita dengan sang penulis misterius. Tapi harus kita potong dulu, karena PD-nim sudah melambay2kend tangan yang artinya kita kudu istirahat.. hahaha. Jangah pindah frekuensi yeorobundeul, karena kita akan kembali setelah commercial break yang satu iniiiiiiiiiii” Eunhyuk mematikan tombol on air.

“Sepertinya sudah tidak ada lagi yang harus saya katakan. Terima kasih atas wawancaranya”  Soffie tiba-tiba bangkit dan melepas headphone nya.

“Tunggu. Kita belum closing Soffie-ssi” cegah Enhyuk.

“saya yakin anda berdua DJ profesional. Pasti bisa closing tanpa narasumber, bukan begitu, TUAN MALAIKAT??” katanya sambil mendekati Eeteuk. Membuat Eunhyuk tercengang.

“Kalau anda juga penasaran dengan akhir cerita novel saya eunhyuk-ssi, silakan anda tanyakan sendiri pada tuan malaikat yang tidak lain leader anda sendiri” Soffie meninggalkan studio tanpa menjelaskan apa-apa lagi, membuat eunhyuk semakin penasaran.

“Hyung, apa yang terjadi?”
Eeteuk yang sedari tadi diam tiba-tiba bangkit keluar menyusul Soffie. Dia menemukan perempuan itu berjalan ke arah pintu keluar. Eeteuk menahannya.

“Jisoo-ya, kenapa kau jadi seperti ini?” Eeteuk memelas.

“Jadi seperti apa? Iblis maksudmu? Heh, aku hanya meneruskan sifat iblis yang mengalir di darahku, Park Jungsoo. Kau yang lebih tahu itu” Soffie melanjutkan jalannya.

“Tunggu! Apa yang sebenarnya kau inginkan?” Eeteuk menghadang Soffie.

“Apa yang kuinginkan? Tentu saja kehancuranmu” gadis itu tersenyum sinis.

“Apa yang akan kau lakukan selanjutnya?” Eeteuk cemas.

“hehehe, ternyata kau takut juga ya? Aku memiliki dua pilihan untukmu. Tinggal pilih saja. Kau keluar dari Super Junior dan menghilang sebagai orang yang tidak bertanggung jawab, atau aku yang akan membongkar masa lalumu yang menjualku demi uang?” perempuan itu melipat tangannya di dada untuk menghilangkan gemetarnya.

“Jisoo-ya… waktu itu aku tak bermaksud…”

“Sudahlah… tak perlu repot-repot menjelaskan padaku. Waktumu satu bulan. Pikirkan baik-baik tuan Malaikat” perempuan itu berlalu pergi meninggalkan Eeteuk.

Eunhyuk yang sedari tadi mendengar pembicaraan mereka segera mendekati Eeteuk

“Hyung, ada apa ini sebenarnya? Kenapa wanita itu memanggilmu tuan malaikat? Kenapa kau memanggilnya Jisoo? Apa hubunganmu dengannya? Kenapa dia begitu membencimu?”

“Hwang Jisoo, dia adikku” Eeteuk tertunduk.

“Mwo????”

_to be continue_

skrip asli 7 Januari 2011
pindahan dari "rumah sebelah"

No comments:

Post a Comment